Jumat, 24 Februari 2017

Do'a


Tema   : Do’a
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Hadirin wa hadirah...
Sebelumnya saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada anda semua. 
Sudah berapa lama anda semua menapakkan kaki di bumi ini? 
Sudah berapa banyak amalan-amalan yang anda telah laksanakan? 
Seberapa banyak pula do’a-do’a yang telah dipanjatkan disetiap harinya? 
Dan seberapa banyakkah do’a anda yang telah diijabah oleh Allah SWT?
Seperti yang kita semua ketahui bahwasannya di setiap kehidupan sehari-hari, kita semua tidak akan pernah luput dari yang namanya do’a. Karena di setiap kegiatan pun kita harus dimulai dengan do’a, karena suatu kekuatan do’a adalah yang paling-paling dahsyatnya di alam dunia ini. Karena Allah SWT bersabda :
  وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326][1] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina" (Q.S. Al-Mu’min/Ghafir : 60).
Lalu dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 186 Allah SWT menjanjikan kepada hamba-hambanya yang berbunyi :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ ١٨٦
“dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Dengan turunnya wahyu Allah SWT dan yang menjadi pedoman bagi kita yakni Al-Qur’an, kita sebagai hamba-Nya bukan hanya sekedar dibaca karena dengan hanya membacanya tanpa dipahami maksud dari ayat dan kata nya, kita tidak akan pernah tau mana yang menjadi larangan dan mana yang menjadi suatu perintah. “Jiga cengek dikolomohan moal karasa ladana mung ku urang teu di cakrek.” Sehingga kita harus mengetahui dan memahami potongan ayat tersebut.
Dalam kata فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي dalam tafsir ibnu katsir maksudnya yaitu “pertolongan” jadi Allah sudah menjanjikan akan mengijabah dan mendengar do’a hambanya, yakni dengan melaksanakan syarat-syarat do’a yang dijelaskan dalam ayat tersebut. Kita harus menjalankan segala yang diperintahkan oleh Allah SWT khususnya dalam beribadah dan melaksanakan amalan-amalan shaleh seperti shalat, shaum, zakat dan lain sebagainya yang merupakan perintah-perintah yang ditujukan untuk umat Muslim.
Hadirin rahimah kumullah...
Kita jangan sampai terus hanya berdo’a kepada Allah SWT, tapi kita semua harus tau bahwa diantara faktor terkabulnya suatu do’a yakni salah satunya yakni membiasakan dirinya menyantap makanan-makanan anu halal. Tapi bukan hanya halal dari segi makanannya saja tapi dari cara kita mendapatkan makanan nya pun bagaimana, seperti apa? Contohnya kita memakan bala-bala di warung, bala-bala nya halal namun jika kita ‘darmaji’ (bahasa kerennya hehe) yakni dahar lima ngaku hiji itu akan menyebabkan makanan yang masuk kedalam perut kita menjadi tidak halal. Dan hal yang tergolong sepele itu yakni salah satu yang akan menyebabkan do’a kita tidak terkabul atau tidak didengar oleh Allah SWT, na’udzubillah...
Menurut salah satu sahabat Rasulullah SAW yakni Ibrahim bin Adham, beliau menyebutkan bahwa ada pula faktor-faktor lainnya yang akan menyebabkan do’a kita tidak dikabulkan oleh Allah SWT yakni disebabkan karena hati-hati kita yang sudah mati! Yang sudah gelap! Hati seperti itu disebabkan diantaranya oleh 5 perkara, yakni :
1.      Kita mengetahui hak-hak Allah tapi kita tidak mau melaksanakan hak-hak-Nya.
2.      Kita terus menyebut-nyebut cinta kepada Rasulullah tapi kita meninggalkan sunnah-sunnahnya.
3.      Kita menyantap  makanan yang nikmat nya diberikan oleh Allah SWT tapi kita lupa bahkan tidak bersyukur kepada-Nya.
4.      Setiap kita bangun dari tidur, kita sibuk dengan mengurusi aib-aib orang lain tapi dia sendiri lupa akan aib yang dimiliki oleh dirinya sendiri.
5.      Kita menyebutkan bahwa kematian itu pasti, tapi kita tidak menyiapkan amal untuk ke akhirat nanti
Dilihat dari pembahasan yang telah saya sampaikan, kita coba koreksi diri kita ditakutkan ada kelakuan-kelakuan kita, coba teliti kembali kenapa setiap do’a yang kita panjatkan kepada Allah SWT tidak kunjung dikabulkan oleh Allah SWT, apakah disebabkan karena kita memakan makanan-makanan yang tidak halal sebagaimana disampaikan sebelumnya atau disababkan hati-hati kita yang sudah gelap yang sudah ternoda karena disebabkan perkara-perkara yang sudah dipaparkan tadi. Wallahu alam...
Mari kita terus perbaiki diri kita dengan mempercantik dan memperindah diri dengan akhlak-akhlak yang memuliakan diri kita sendiri sehingga mudah-mudahan do’a yang selalu kita panjatkan didengar bahkan diijabah oleh Allah SWT, Aaminn ya Rabbal Alamien...

Aquluu qauli hadzaa waastagfirullahi walakum, wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabaraakaatuu...


[1] [1326] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar