بِسۡمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dimanakah
posisi wanita muslimah sekarang?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul saat kita menggambarkan
kenyataan yang ada. Wanita muslimah hari ini dilanda berbagai arus yang
mempengaruhi tingkah laku, perasaan dan pemikiran mereka, seperti terlihat pada
beberapa gambaran wanita sebagai berikut :
1.
Wanita
Tradisional
Wanita
tradisional adalah wanita yang tidak tumbuh dalam lingkungan Islam yang benar,
dan tidak dididik secara islami, agar memenuhi hakikat kehidupan serta mengenal
keimanan dan akhlak yang benar lagi lurus. Ia hanya dididik menurut gaya
tradisional yang mengagungkan system adat dan tradisi, menyesuaikan diri dengan
lingkungan tempatnya tinggal, seperti yang dikatakan oleh hadist Nabi :
ﻓﹷﺄﹶﺑﹷﻮﹶﺍﻩﹸﻴﹹﻬﹷﻮﹼﹺﺪﹶﺍﻧﹻﻪﹺﺃﹶﻮﹾﻴﹹﻤﹷﺠﱢﺳﹷﺎﻧﹻﻪﹺﺃﹶﻮﹾﻴﹹﻧﹷﺼﱢﺮﹶﺍﻧﹻﻪﹺ
Dari
hadits diatas, kita lihat pengaruh lingkungan begitu jelas pada keyakinan,
pemikiran dan tingkah laku khususnya wanita. Hal tersebut bukan berarti bahwa
wanita tinggal dilingkungan yang memusuhi islam, tetapi justru sebagian besar
diantara mereka merupakan keluarga yang “konsisten” membawa nama Islam dalam
akhlak dan adat istiadatnya. Mereka memelihara islam bak menjaga harta pustaka,
tanpa mengetahui rahasia dan hakikatnya, serta kewajiban-kewajiban yang harus
dilakukan. Islam bagi mereka hanya sebagai lambang, semisal dalam bentuk
beberapa pelaksanaan ibadat.
Gambaran
tersebut menunjukkan bahwa masih banyak diantara wanita khususnya yang dalam
melakukan beberapa kewajiban agamanya lebih tunduk pada tuntutan adat,
keinginan ibu-bapak dan tradisi keluarga, ketimbang menunaikan hal yang fardu.
Jadi pada dasarnya, ia melakukan hal itu karena sudah terbiasa, bukan sebagai
suatu kewajiban.
Wanita
seperti ini, dalam menerima atau menolak perkawinan umpamanya, biasanya akan
menuruti aturan masyarakat, mengikuti tradisi keluarga dan tidak akan pernah
menjadikan pandangan islam dan ajarannya sebagai panutan dalam berprilaku. Jika
ia berada di rumah dan ditengah lingkungannya ia seperti orang yang menjungjung
tinggi agama dan budi pekerti. Namun, jika diluar lingkungannya ia berubah
dengan prilaku yang sangat buruk (suka mempertontonkan aurat dan melakukan
hal-hal maksiat). Semua ini timbul lantaran tidak pernah dididik dengan
pendidikan islam yang berlandaskan iman dan aqidah yang jelas.
Wanita
semacam ini tidak akan mampu tegar mempertahankan syiar agama dan tradisi
lamanya dihadapan arus zaman sekarang ini. Sering kali kita temui golongan
wanita seperti ini gugur dalam menghadapi tangtangan walau mempunyai warisan
adat dan tradisi.
2.
Wanita
yang Bingung
Golongan
lain dari kaum wanita Islam sekarang adalah mereka yang selalu hidup dalam
pertentangan dan kegelisahan. Di satu pihak mereka ingin mempertahankan prinsip
hidupnya sebagai muslimah yang tidak berhukum kecuali kepada yang dikehendaki
Allah, tapi di pihak lain mereka tidak tahan dengan godaan dan rayuan dunia.
Kegelisahan tersebut timbul dari berbagai
faktor, antara lain karena si muslimah kagum pada model dan pakaian, sementara
iman dan kesadarannya masih lemah, tidak mampu menemukan ketenangan batin,
akibat hilangnya hakikat makna iman yang menghubungkan dunia dengan akhirat.
Hal itu bias menyebabkannya tergelincir
hingga ia keluar dari kebiasaannya yang baik dan akan mudah terbawa oleh arus
abad modern, andaikata ia tidak menemukan lingkungan yang baik dan mampu
melindunginya dari pengaruh arus zaman.
3.
Wanita
Modern
Wanita ini menjadikan zaman sebagai iman dan tujuan akhir yang
didambakan. Ia menganggap segala sesuatu yang menghalangi keinginannya sekarang
merupakan sesuatu yang kaku, primitive dan kolot. Ia menganggap apa yang ada di
Barat sebagai kiblat, serta menjadikan busana dan mode sebagai tujuan
cita-cita.
Kita tidak perlu berbicara panjang lebar mengenai golongan yang
banyak pengikutnya ini. Mereka lebih memenuhi jalan-jalan, took pakaian dan
berbagai tempat hiburan serta rekreasi. Wanita golongan ini telah menjadi
barang yang diperjualbelikan. Setan-setan membisikan bahwa bila ia tampil dalam
bentuk buka-bukaan dan meninggalkan syari’at Allah, dan ia akan selalu
terpengaruh. Kemudian bila kembang itu sudah layu dan kering, ia akan dibuang
seperti sampah, sebab ia tidak lagi memiliki kehormatan sebagai manusia, saat
ia menerima dirinya sebagai penghibur dan penyebar fitnah.
4.
Muslimah
Barat
Yakni adalah wanita muslimah yang hidup di tengah-tengah lingkungan
yang tidak mengenal Islam. Suatu lingkungan yang tidak mengindahkan ajaran dan
tuntutan Islam, baik akhlak maupun syiarnya. Hal ini mendorong seorang wanita
yang telah memahami Islam lewat kajian yang matang, pandangan yang benar, dan
pertimbangan yang adil, untuk keluar dari tradisi keluarganya yang menyimpang.
Wanita seperti jni ketika berpegang teguh dengan agamanya, bagaikan
seorang yang menggenggam bara api dituntut untuk sabar dan tsiqah (percaya)
kepada Allah, harus selalu optimis akan rahmat Allah, agar ia tidak memberontak
atau tertekan yang bisa membuatnya keluar dari garis kepribadian muslimah yang
normal.
Wanita semacam ini memerlukan siraman rohani terus-menerus serta
peningkatan bimbingan dan pengarahan, perlu kerjasama dengan rekan-rekan
muslimah lainnya, agar tidak terperosok ke dalam lubang. Dengan demikian,
betapa pentingnya bagi gadis-gadis muslimah mempersiapkan diri sedini mungkin
untuk membina aqidah, pemikiran dan akhlaknya secara benar, agar ia memiliki
pandangan Islam dan kesadaran yang benar, serta istiqamah dalam tindak-tanduk
dan pergaulan.
5.
Gadis
Muslimah yang Sadar
Di samping itu semua, masih ada gadis muslimah yang memiliki
kesadaran tinggi, yaitu mereka yang ditakdirkan oleh Allah untuk mengecap
pendidikan yang ihsan dan bimbingan yang sidiq. Hidup ditengah lingkungan yang
mewarisi Islam bukan sebagai tradisi, tetapi memahaminya sebagai risalah,
mengimaninya sebagai manhaj yang dating dari Allah, memikulnya sebagai amanah
yang tidak akan disia-siakan, karena Islam adalah kehidupan yang sebenarnya,
baik dunia maupun akhirat.
Seorang wanita seperti ini mampu menghadapi masyarakat, dengan
membawa risalah dakwah kepada kaum sejenisnya. Dengan ilmu pengetahuan yang
memadai, ia siap mengajak orang berbuat baik, mencegah kemungkaran, tabah
mengahadapi onak dan duri yang bertebaran dijalan menuju ridha Allah. Golongan
wanita seperti ini akan menghadapi berbagai tekanan, yang mungkin berasal dari
keluarga nya atau masyarakat. Ia berada di tengah-tengah api unggun yang
membara, siap membakar “mutiara suci” yang bersemayam di dalam lubuk hatinya.
Di
posisi manakah kalian berada wahai kaum wanita muslim?
Aquluu qauli hadzaa waastagfirullahi walakum, wassalamu’alaikum
warrahmatullahi wabaraakaatuu...
Ridha Syahida Imanisalma Zakiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar