Kamis, 13 April 2017

Golongan Kaum Wanita Saat Ini



بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dimanakah posisi wanita muslimah sekarang?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul saat kita menggambarkan kenyataan yang ada. Wanita muslimah hari ini dilanda berbagai arus yang mempengaruhi tingkah laku, perasaan dan pemikiran mereka, seperti terlihat pada beberapa gambaran wanita sebagai berikut :
1.      Wanita Tradisional
Wanita tradisional adalah wanita yang tidak tumbuh dalam lingkungan Islam yang benar, dan tidak dididik secara islami, agar memenuhi hakikat kehidupan serta mengenal keimanan dan akhlak yang benar lagi lurus. Ia hanya dididik menurut gaya tradisional yang mengagungkan system adat dan tradisi, menyesuaikan diri dengan lingkungan tempatnya tinggal, seperti yang dikatakan oleh hadist Nabi :
ﻓﹷﺄﹶﺑﹷﻮﹶﺍﻩﹸﻴﹹﻬﹷﻮﹼﹺﺪﹶﺍﻧﹻﻪﹺﺃﹶﻮﹾﻴﹹﻤﹷﺠﱢﺳﹷﺎﻧﹻﻪﹺﺃﹶﻮﹾﻴﹹﻧﹷﺼﱢﺮﹶﺍﻧﹻﻪﹺ
Dari hadits diatas, kita lihat pengaruh lingkungan begitu jelas pada keyakinan, pemikiran dan tingkah laku khususnya wanita. Hal tersebut bukan berarti bahwa wanita tinggal dilingkungan yang memusuhi islam, tetapi justru sebagian besar diantara mereka merupakan keluarga yang “konsisten” membawa nama Islam dalam akhlak dan adat istiadatnya. Mereka memelihara islam bak menjaga harta pustaka, tanpa mengetahui rahasia dan hakikatnya, serta kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan. Islam bagi mereka hanya sebagai lambang, semisal dalam bentuk beberapa pelaksanaan ibadat.
Gambaran tersebut menunjukkan bahwa masih banyak diantara wanita khususnya yang dalam melakukan beberapa kewajiban agamanya lebih tunduk pada tuntutan adat, keinginan ibu-bapak dan tradisi keluarga, ketimbang menunaikan hal yang fardu. Jadi pada dasarnya, ia melakukan hal itu karena sudah terbiasa, bukan sebagai suatu kewajiban.
Wanita seperti ini, dalam menerima atau menolak perkawinan umpamanya, biasanya akan menuruti aturan masyarakat, mengikuti tradisi keluarga dan tidak akan pernah menjadikan pandangan islam dan ajarannya sebagai panutan dalam berprilaku. Jika ia berada di rumah dan ditengah lingkungannya ia seperti orang yang menjungjung tinggi agama dan budi pekerti. Namun, jika diluar lingkungannya ia berubah dengan prilaku yang sangat buruk (suka mempertontonkan aurat dan melakukan hal-hal maksiat). Semua ini timbul lantaran tidak pernah dididik dengan pendidikan islam yang berlandaskan iman dan aqidah yang jelas.
Wanita semacam ini tidak akan mampu tegar mempertahankan syiar agama dan tradisi lamanya dihadapan arus zaman sekarang ini. Sering kali kita temui golongan wanita seperti ini gugur dalam menghadapi tangtangan walau mempunyai warisan adat dan tradisi.

2.      Wanita yang Bingung
Golongan lain dari kaum wanita Islam sekarang adalah mereka yang selalu hidup dalam pertentangan dan kegelisahan. Di satu pihak mereka ingin mempertahankan prinsip hidupnya sebagai muslimah yang tidak berhukum kecuali kepada yang dikehendaki Allah, tapi di pihak lain mereka tidak tahan dengan godaan dan rayuan dunia.
     Kegelisahan tersebut timbul dari berbagai faktor, antara lain karena si muslimah kagum pada model dan pakaian, sementara iman dan kesadarannya masih lemah, tidak mampu menemukan ketenangan batin, akibat hilangnya hakikat makna iman yang menghubungkan dunia dengan akhirat.
     Hal itu bias menyebabkannya tergelincir hingga ia keluar dari kebiasaannya yang baik dan akan mudah terbawa oleh arus abad modern, andaikata ia tidak menemukan lingkungan yang baik dan mampu melindunginya dari pengaruh arus zaman.

3.      Wanita Modern
Wanita ini menjadikan zaman sebagai iman dan tujuan akhir yang didambakan. Ia menganggap segala sesuatu yang menghalangi keinginannya sekarang merupakan sesuatu yang kaku, primitive dan kolot. Ia menganggap apa yang ada di Barat sebagai kiblat, serta menjadikan busana dan mode sebagai tujuan cita-cita.
Kita tidak perlu berbicara panjang lebar mengenai golongan yang banyak pengikutnya ini. Mereka lebih memenuhi jalan-jalan, took pakaian dan berbagai tempat hiburan serta rekreasi. Wanita golongan ini telah menjadi barang yang diperjualbelikan. Setan-setan membisikan bahwa bila ia tampil dalam bentuk buka-bukaan dan meninggalkan syari’at Allah, dan ia akan selalu terpengaruh. Kemudian bila kembang itu sudah layu dan kering, ia akan dibuang seperti sampah, sebab ia tidak lagi memiliki kehormatan sebagai manusia, saat ia menerima dirinya sebagai penghibur dan penyebar fitnah. 

4.      Muslimah Barat
Yakni adalah wanita muslimah yang hidup di tengah-tengah lingkungan yang tidak mengenal Islam. Suatu lingkungan yang tidak mengindahkan ajaran dan tuntutan Islam, baik akhlak maupun syiarnya. Hal ini mendorong seorang wanita yang telah memahami Islam lewat kajian yang matang, pandangan yang benar, dan pertimbangan yang adil, untuk keluar dari tradisi keluarganya yang menyimpang.
Wanita seperti jni ketika berpegang teguh dengan agamanya, bagaikan seorang yang menggenggam bara api dituntut untuk sabar dan tsiqah (percaya) kepada Allah, harus selalu optimis akan rahmat Allah, agar ia tidak memberontak atau tertekan yang bisa membuatnya keluar dari garis kepribadian muslimah yang normal.
Wanita semacam ini memerlukan siraman rohani terus-menerus serta peningkatan bimbingan dan pengarahan, perlu kerjasama dengan rekan-rekan muslimah lainnya, agar tidak terperosok ke dalam lubang. Dengan demikian, betapa pentingnya bagi gadis-gadis muslimah mempersiapkan diri sedini mungkin untuk membina aqidah, pemikiran dan akhlaknya secara benar, agar ia memiliki pandangan Islam dan kesadaran yang benar, serta istiqamah dalam tindak-tanduk dan pergaulan.

5.      Gadis Muslimah yang Sadar
Di samping itu semua, masih ada gadis muslimah yang memiliki kesadaran tinggi, yaitu mereka yang ditakdirkan oleh Allah untuk mengecap pendidikan yang ihsan dan bimbingan yang sidiq. Hidup ditengah lingkungan yang mewarisi Islam bukan sebagai tradisi, tetapi memahaminya sebagai risalah, mengimaninya sebagai manhaj yang dating dari Allah, memikulnya sebagai amanah yang tidak akan disia-siakan, karena Islam adalah kehidupan yang sebenarnya, baik dunia maupun akhirat.
Seorang wanita seperti ini mampu menghadapi masyarakat, dengan membawa risalah dakwah kepada kaum sejenisnya. Dengan ilmu pengetahuan yang memadai, ia siap mengajak orang berbuat baik, mencegah kemungkaran, tabah mengahadapi onak dan duri yang bertebaran dijalan menuju ridha Allah. Golongan wanita seperti ini akan menghadapi berbagai tekanan, yang mungkin berasal dari keluarga nya atau masyarakat. Ia berada di tengah-tengah api unggun yang membara, siap membakar “mutiara suci” yang bersemayam di dalam lubuk hatinya.

Di posisi manakah kalian berada wahai kaum wanita muslim?
Aquluu qauli hadzaa waastagfirullahi walakum, wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabaraakaatuu...

Ridha Syahida Imanisalma Zakiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar